Zina hati.....

Bismillah...

Semalam Alhamdulilah terbangun jam 02.30, setelah "cek in" ini dan itu akhirnya bisa juga tuch bangun tuk sholat malam. Alhamdulillah...
Di sela-sela waktu tahajud di dekat sajadah kebetulan ada kliping Koran yang aku susun beberapa hari terakhir. Sekedar baca sekilas, sampai jugapada sebuah cerpen yang masuk di kliping itu.

Di cerpen itu kurang lebih berjudul "Bahaya ZIna" ato apaan judulnya aku agak lupa.
Yang jelas dan pasti cerita itu mengisahkan tentang nasehat seorang kakak kepada
adiknya tentang bahaya zina. Penjabarannya tentu saja bahaya apa saja
yang mendekati zina. Nach yang aku tertarik di cerita itu ada sebuah dalil yang mengatakan bahwa zinanya hati adalah dengan ingin dan berangan-angan

kurang lebih Rasulul
lah bersabda,

" Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar,
zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya
atau didustakannya."

Nach ketika membaca itu salah satu dominan yang aku cermati yang kena banget buatku adalah zin
anya hati.

Ingin dan berangan-angan.

Boleh jadi masing-masing kita mencermati dengan sudut pandang yang berbeda.
tapi yang kena sekarang dan dominan adalah zina hati ini.
Makanya sejak sekitar sebulan ini, jujur saya sedang belajar benar untuk selalu menggunakan pikiran dan perasaa
n pada tempatnya.
Gunakan pikiran dulu kemudian kita "reality check" kemudian kita gunakan perasaan yang memberdayakan buat kita.

Masih ingatkah dengan Rasulullah SAW ketika di usir dan di lempar batu di THaif sampai berdarah-darah?
Masih ingatkah dengan sahabat ALi Ra ketika di ludahi ??.
dan ratusan sahabat-sahabat lainnya.
Saya berkesimpulan betapa hebatnya mereka dapat memisahkan benar antara pikiran dan perasaan. Mereka mengunakan alur reality check dulu.
Perasaan di gunakan untuk hal-hal yang memberdayakan saja.

Bagaimana perasaan Rasulullah SAW ketika hal itu terjadi ??.
Perasaan beliau ketika malaikat menawarkan untuk mengadzab mereka dengan menimpakan sebuah gunung
tapi kurang lebih Rasulullah SAW menjawab "Saya kasihan dan berharap generasi selanjutnya akan mengikuti risalah ini".
Sahabat ALi RA pun demikian adanya ketika di cross check ato reality check sahabat yang meludah itu jika di respon dengan perasaan maka akan berakibat pada pelencengan niat atau berakibat TIdak memberdayakan, maka sahabat Ali RA tidak menggunakan pera
saan itu.


Lalu bagaimana ketika kita seumpama di maki dengan kata-kata kotor seumpama "Dog luch !"****,dst..****Afwan vulgar...

Marahkan kita.. hmmhmhmm..

MARAH = Pikiran + Perasaan
SEDIH = pIKIRAN + Perasaan
Senang = Pikiran + Perasaan

Sebenarnya alurnya adalah makian itu kita pikirkan dulu maksudnya apa, terus selanjutnya baru kita cross cek atau istilah kita reality check.
Memberdayakan tidak kalimat ini. Kalau memberdayakan silahkan di respon dengan perasaan kita yang memang kita anggap memberdayakan itu.

Ketika tidak maka ya
udah selesai. Kita cuma memikirkan dan mengambil hal-hal yang memberdayakan saja.

Masih bingungkah ??..
Lebih bingung lagi ketika seorang sobatku mengatakan "Laki-laki itu lebih dominan perasaannya dari pada pikirannya di banding wanita".
hal yang aneh emang dan kupikirkan beberapa hari pula.
Sebab contoh yang di sampaikan sobat dan mentorku itu seoalah-olah membikin telak di argumenku.
Yang jelas ternyata kita bisa melatih hal ini.






Masukkan Email Kamu Untuk Berlangganan Trik2 seperti ini

Jangan Lupa Baca Juga Yang Ini :

0 comments:


:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o Posting Komentar